Senin, 23 Januari 2012



BEBERAPA KISAH MINARIK DIBALIK SEDEKAH



10 Ribu Dibalas 10 Juta


Kisah ini dialami oleh teman baik saya saat bulan Ramadhan kemarin. Sebuah kisah yang membuka mata hati saya, karena saya tahu prosesnya dari awal hingga balasan sedekah itu diterima. Kini kisah ini saya bagikan pada anda, semoga bermanfaat dan menambah semangat kita untuk selalu bersedekah walau dalam kesempitan atau dirundung masalah…..

Teman saya saat bulan Ramadhan kemarin baru satu bulan pindah dari pekerjaan lamanya. Dia memilih menjadi marketing properti di salah satu perusahaan pengembang perumahan. Hampir 2 bulan bekerja, teman saya belum bisa menjual satu pun rumah di perusahaan tersebut. Padahal tiap bulan dia mendapat gaji yang lumayan, hal inilah yang membuat dia tidak enak.

Ditengah keputusasaan tersebut, dia ingat akan kekuatan sedekah. Akhirnya dia berniat menyedekahkan hartanya untuk mengatasi permasalahan hidupnya. Dia menyedekahkan uang Rp. 10.000,- untuk panti asuhan dengan harapan Allah mau melancarkan pekerjaannya.

Sungguh diluar dugaan, dalam kurun waktu 1 jam saja, Allah memberi kelancaran bagi pekerjaannya. Dia bisa menjual 4 rumah sekaligus hari itu. Dengan nilai komisi…. 10 juta..!! Silahkan dihitung berapa kali lipat Allah membalas sedekah dia.

Mengapa balasannya sangat besar? Karena uang 10 ribu waktu itu, sangat berarti bagi teman saya. Anda tahu berapa uang yang dia miliki saat menyedekahkan 10 ribu tersebut? Uang yang dimiliki di dompetnya tidak lebih dari 20 ribu. Dia hanya menyisakan uang bensin untuk pulang ke rumah.

Ini sangat berhubungan dengan artikel sedekah ekstrem yang pernah saya tulis. Saat kita punya keyakinan tinggi akan kekuatan sedekah, Allah akan benar-benar membuktikannya pada anda. Saat anda yakin Allah akan menolong lewat sedekah anda, Allah akan bener-benar menolong “SAAT ITU JUGA” seperti yang dialami teman saya.

Semoga kisah ini bermanfaat, sukses untuk anda…..



MENJUAL SEMUA HARTA UNTUK BERSEDEKAH


Ini kisah nyata yang dialami teman guru SMA saya beberapa tahun yang lalu. Kisah ini berhubungan dengan sedekah yang dilakukan dengan keiklasan luar biasa. Bagi saya terdengar agak ganjil dan mustahil, tapi memang itulah kenyataannya. Sepasang suami istri yang menyedekahkan hampir semua hartanya di jalan Allah, kemudian hidup mereka dipasrahkan pada Allah.

Pertama kali mendengar cerita ini, saya kurang percaya, tetapi melihat siapa yang menceritakan saya sangat mempercayai kebenaran cerita ini. Sayang sekali sewaktu saya dan guru SMA saya akan mampir ke rumah pengusaha ini, sang pengusaha sedang keluar rumah.

Kisah ini sebenarnya diawali kegundahan sepasang suami istri akan kebahagiaan yang mereka dapatkan dari harta yang dimiliki. Mereka seakan tidak merasa bahagia walaupun hartanya berlimpah. Bagi mereka, yang terpenting adalah ketenangan hidup. Akhirnya suami istri ini mengambil keputusan yang tergolong nekat. Mereka memberikan hampir semua hartanya untuk mereka sedekahkan di jalan Allah. Hanya satu tujuan mereka; ingin hidup tenang dan tidak terbelenggu dengan nikmat sementara duniawi. Mobil dan beberapa harta berharga lain mereka jual dan mereka sedekahkan. Mereka tidak takut akan kelaparan, karena mereka yakin Allah pasti akan menolong dan memberikan jalan terbaik bagi mereka.

Allahu Akbar! Bukan kesengsaraan yang mereka dapatkan akibat membuang hampir semua harta mereka demi ingin memulai hidup sederhana itu, tetapi kekayaan suami istri ini malahan berlipat-lipat tak terhingga. Kini mereka mempunyai dua perusahaan besar, seakan-akan perusahaan yang dulu dijual untuk disedekahkan malahan diganti 2 perusahaan yang jauh lebih besar dan sangat terkenal oleh Allah. Kini mereka sangat bahagia dengan kekayaan yang mereka miliki. Lebih dahsyat lagi, sepasang suami istri ini ingin memulai lagi seperti yang mereka lakukan beberapa tahun yang lalu. Mereka akan menyedekahkan dua perusahaan itu, bukan imbalan Allah yang mereka harapkan, tapi perasaan sangat dekat dengan Allah dan merasa diperhatikan dan disayang Allah itulah yang tidak bisa digambarkan oleh mereka saat melakukan cara ini.

Sebenarnya langkah yang dilakukan oleh sepasang suami istri ini adalah langkah logis, cuma belum banyak orang yang berani melakukannya. Tentang sedekah Allah bahkan menjanjikan langsung akan melipat gandakan beberapa kali lipat jika manusia melakukannya dengan ikhlas hanya untuk Allah semata. Bahkan balasan atau pahala dari sedekah akan lebih berlipat-lipat lagi jika dilakukan untuk keperluan berjuang di jalan Allah. Semoga kisah di atas bisa membuka mata hati kita akan kekuatan sedekah. Sedekah seperti bernafas, kita harus mengeluarkan nafas kotor banyak untuk bisa menghirup udara bersih banyak pula. Jika mengeluarkan nafas kotor sedikit, akan sedikit pula udara bersih yang bisa kita hirup.

Sukses untuk anda…..




BERSEDEKAH UANG TERAKHIR

Cerita ini dialami oleh guru agama saya. Saya ingat betul dia menceritakan kisah ini saat dia mengajar mata pelajaran agama Islam di kelas saya (SMA) sekitar tahun 1992. Cerita ini tidak pernah saya lupakan karena inilah cerita pertama yang saya dengar tentang balasan nyata sebuah sedekah.
Guru agama saya sewaktu masih kuliah, hidupnya sangat pas-pasan. Untuk makan harus dicukup-cukupkan agar dia bisa membayar biaya kuliah dan tempat kos. Maklum, orang tuanya di kampung adalah keluarga yang sederhana. Karena tekad yang kuatlah guru agama saya berani meneruskan kuliah agar dia bisa menjadi seorang sarjana agama Islam waktu itu. Modal utama dia hanyalah keyakinan bahwa Allah pasti akan menolong umatnya yang memang berniat ingin berjuang di jalan Islam. Memang benar, keyakinan itu terjawab. Banyak sekali rejeki dari mengajar ngaji panggilan yang dia dapatkan selama kuliah. Bayaran yang dia terima besar karena rata-rata yang memakai jasa dia adalah orang-orang kaya.
Suatu ketika, guru saya kehabisan uang. Di saku celananya hanya tersisa uang untuk sekali makan dan naik kendaraan ke salah satu muridnya. Hari itu adalah jadwal mengajar di salah satu anak pejabat dan biasanya tanggal itu waktunya orang tuanya ngasih amplop untuk jasa mengajar dia. Setibanya di rumah muridnya, dia hanya ditemui pembantu sang pejabat yang mengatakan semua keluarga ke luar kota karena ada sesuatu yang sangat penting.
Dengan lemas, guru saya pulang dengan jalan kaki. Karena jika dia naik kendaraan, berarti dia tidak makan nanti sorenya, karena uang yang ada di saku cuma cukup untuk sekali makan. Saat berjalan pulang, dia bertemu dengan nenek tua yang kelaparan. Dia kasihan. Dengan mengucap bismillah dia memberikan uang terakhirnya untuk nenek tersebut. Dia berkeyakinan, Allah pasti akan menolong dia saat dia lapar nanti, karena saat ini yang paling membutuhkan adalah nenek tua tersebut.
Rupanya harapan guru saya langsung dikabulkan Allah. Baru beberapa langkah, dia menemukan uang di pinggir jalan yang cukup untuk dia makan selama satu bulan. Beberapa hari kemudian, pak pejabat menitip kabar pada kawannya untuk segera ke rumah mengambil honor mengajar ngaji. Pak pejabat memberikan 3 kali lipat honor ngaji guru saya karena dia baru mendapatkan rejeki. Bukan hanya itu, pak pejabat itu juga memberi referensi untuk mengajar ngaji di tempat temannya yang lain.
Dengan berlinang air mata, guru saya berucap itulah balasan sedekah yang diberikan oleh Allah pada umatnya yang benar-benar ikhlas. Dia mengingatkan pada kami sekelas untuk senantiasa bersedekah, karena bisa membersihkan harta dan selalu dekat denganNya. Hikmah dari kejadian ini adalah, dengan keiklasan dan keyakinan akan pertolonganNya, serta doa yang tiada henti, pasti rejeki akan mengalir seperti air dalam kehidupan kita. Terakhir saya dengar sekitar tahun 1996, guru agama saya tersebut sedang mencari tanah untuk mendirikan pondok pesantren.
Semoga guru saya tetap sehat walafiat dan selalu diberi rahmat dan hidayahNya. Saya tidak tahu di mana sekarang dia mengajar, sebab saat saya kekas 3 SMA dia pindah mengajar ke kota lain.